Tenxi
Spread the love

Tenxi merupakan salah satu musisi pendatang baru di industri musik Indonesia yang mulai menyita perhatian publik sejak awal 2025. Dengan penampilan nyentrik, suara berkarakter, dan lirik yang menyayat hati, Tenxi tampil sebagai wajah baru musik pop-urban yang penuh energi dan kedalaman emosional.

Berbeda dengan artis lain yang memilih jalur aman, Tenxi justru mengeksplorasi sisi emosional dan gelap dari pengalaman cinta. Dalam setiap penampilannya, ia menunjukkan keberanian dalam bereksperimen dengan fashion, gaya panggung, dan nada suara, yang membuatnya langsung dikenali.

Tak butuh waktu lama, nama Tenxi kian melejit sejak meluncurkan lagu kolaborasi bertajuk Garam & Madu (Sakit Dadaku) bersama Naykilla dan Jemsii.

Garam & Madu (Sakit Dadaku): Lagu yang Menusuk Perasaan

Ini adalah kisah tentang relasi yang pahit-manis, seperti judulnya: garam yang perih dan madu yang manis. Lirik lagu ini menggambarkan konflik batin seseorang yang terus mencintai meskipun disakiti. Dengan latar musik lo-fi pop yang dilapisi sentuhan R&B modern, lagu ini terasa segar namun tetap memilukan.

Menariknya, lagu ini tidak hanya menyentuh dari sisi melodi, tetapi juga menghadirkan kekuatan lirik yang dalam.

Lirik kunci seperti: “Kau beri madu saat kubutuh cinta, lalu kau tabur garam di luka yang belum sembuh juga…”

langsung memikat hati pendengar dan menjadi kutipan viral di media sosial.

Kesuksesan Viral dan Respon Publik tentang Tenxi

Video klip ini berhasil menembus 10 juta views dalam waktu seminggu—pencapaian luar biasa untuk musisi baru.

Selain itu, Lagu ini menjadi tren karena ada postingan viral media sosial. Lagu ini menjadi tren di TikTok dengan tagar #SakitDadakuChallenge, Banyak pengguna membuat video lipsync di TikTok. atau membagikan pengalaman patah hati mereka. Banyak netizen mengaku menangis saat mendengarnya, menjadikan lagu ini sebagai anthem patah hati generasi Z.

Masa Depan Karier Tenxi: Tak Hanya Musim Sakit Hati

Setelah sukses dengan “Garam & Madu (Sakit Dadaku)”, Tenxi tidak berhenti berinovasi. Lebih dari sekadar rencana, Tenxi juga aktif dalam menyampaikan pesan bahwa musik dapat menjadi bentuk terapi dan pemulihan batin. Ia ingin karya-karyanya menjadi “tempat pulang” bagi orang-orang yang sedang merasa patah, kehilangan, atau terjebak dalam relasi toksik.

BACA JUGA : Lela Karlita – Aktris 90-an yang Memilih Hidup Jauh dari Sorotan

Kesimpulan: Garam, Madu, dan Dada yang Tak Lagi Sama

Ia adalah cermin perasaan banyak orang yang pernah mencintai terlalu dalam. Tenxi, dengan kepekaan artistiknya, telah menciptakan karya yang meresap ke hati dan tak mudah hilang dari benak. Sebagai penutup, lagu ini mungkin menyakitkan, tapi justru di situlah kekuatannya—karena dalam rasa sakit, kita merasa paling hidup. Tenxi tidak membuat lagu untuk disukai semua orang.

Oleh karena itu ia menulis dari luka dan membiarkannya mengalir jujur. Lagu ini bisa saja menyakitkan, tapi justru di situlah letak keindahannya. Karena rasa sakit sering kali menghadirkan kesadaran dan pemulihan. Tenxi tak sekadar hadir sebagai penyanyi baru. Ia muncul sebagai suara yang mewakili hati yang tak mampu lagi berkata-kata Apakah lagu ini akan menjadi klasik baru dalam daftar lagu patah hati Indonesia? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal pasti: Tenxi bukan sekadar musisi, ia adalah suara dari hati yang retak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *